Selain itu, terdapat pula elemen visual yang kecil namun tajam. Wujudnya berupa gigi ikan yang tajam. Hal ini terlihat kontras dengan visualisasi bentuk yang dominan dinamis dan ceria. Hadirnya elemen kecil dan tajam ini justru memberikan kesan yang misterius pada lukisannya. Bisa saja merupakan sebuah representasi id(baca = jiwa kebinatangan, naluri yang buas, kekejaman menurut Freud). Ataukah sublimasi kesakitan batin yang tersalurkan lewat lukisan. Entah yang mana dari keduanya, tapi inilah dimensi kemanusiaan yang ditampilkan Agustan. Sebagai manusia yang mencitrakan diri dalam eksistensinya, yang bersitegang diantara baik dan buruk, bahagia dan derita, atau antara empati dan kebencian. Inilah realita manusia yang sesungguhnya. Fragmen psikologis yang teruang dan berbaur menjadi satu dalam lukisan boneka sarung.
Rifki Aswan(2/12/2019)