Erlangga Talent Week (ETW) 2019 kembali digelar. Tahun ini dibagi dua acara yakni Road to ETW yang berlangsung pada 1 hingga 4 Oktober 2019 di Main Atrium Lotte Shopping Avenue. Sedangkan puncak acara tanggal 5 dan 6 Oktober 2019 mendatang di Ciputra Artpreneur Theater Jakarta.
Ada empat kompetisi utama yang dilombakan yaitu Erlangga English Speech Contest untuk tingkat SD, SMP, SMA, SMK sederajat, Modern Choir tingkat SD dan SMP sederajat, Traditional Dance tingkat SMA, SMK, dan Battle of The Band tingkat SMA, SMK serta Perguruan Tinggi.
Pada ETW 2019 ini, ada 4 pelajar terbaik perwakilan dari Kota Pekanbaru yang akan berangkat ke Jakarta untuk mengikuti Erlangga English Speech Contest yang telah lulus seleksi di Kota Pekanbaru dan telah diseleksi dari babak penyisihan dan semifinal.
Berikut ini merupakan nama-nama peserta yang akan mengikuti ajang spektakuler tersebut . Zea Laffaysa berasal dari SD Brilliant, Timothy Eikel Hagante Pane, SMP Darma Yudha, Cinta Berliana, SMAN 8 dan Farhan Nauvaldy, SMKN 2 Pekanbaru.
Asisten Manager Erlangga Cabang Pekanbaru, Wahyudi Arza memotivasi kepada peserta yang siap bertanding untuk terus mengembangkan bakat ke tingkat Nasional. “Semoga ajang ini dijadikan pengalaman bagi mereka dan terus berlatih,” kata Wahyudi.
Sementara itu, Direktur Pemasaran Penerbit Erlangga, Arief Subahagio menyatakan, generasi Z saat ini dihadapkan dengan banyak pilihan dan kesempatan untuk berekspresi, namun membutuhkan arahan yang sesuai.
Pada kenyataannya, generasi Z Indonesia kurang mendapatkan kesempatan dan wadah yang baik untuk mengasah bakatnya. Dengan mengikuti ETW diharapkan dapat melatih disiplin, dan konsentrasi generasi milenial dalam mengembangkan minat mereka dan memotivasi diri sendiri.
“Melalui event ini diharapkan mereka mengalahkan ego saat berjuang, dan bisa belajar dari kegagalan. Selain itu ETW 2019 diharapkan dapat membantu para generasi Z untuk fokus dalam mengembangkan minat mereka dan memotivasi diri sendiri,” ujarnya.
Psikolog anak dan remaja, Vera Itabiliana menyebutkan kemajuan teknologi digital menjadi tantangan mengembangkan bakat generasi Z. Di sisi lain teknologi digital sendiri sebenarnya bisa menjadi alat bantu untuk mengembangkan bakat. Oleh karena itu, lingkungan terdekat anak memiliki peranan penting dalam menjaga keseimbangan antara aktivitas di dunia maya dan nyata.
Sumber: riaupotenza.com